Sabtu, 11 Juni 2011

Cara Merintis Dakwah di Kampus...

Cara Merintis Dakwah di Kampus

Segala Puji bagi Allah SWT, Tuhan Penggenggam segala jiwa, dan Shalawat serta salam teruntuk baginda Nabi Muhammad SAW. Dan tidak lupa pula doa kebaikan teruntuk umat islam diseluruh dunia, khususnya para pejuang islam hingga akhir jaman.
Saya tidak dapat bayangkan seperti apa rusaknya kampus yang tidak ada aktifitas keislamannya, kampus yang sudah ada aktifitas keislamannya saja kemaksiatannya masih merajalela. Sudah biasa kita lihat para wanita dan pria yang tidak menutup auratnya, tiap waktu meneguk minuman keras, pacaran tiap malam di sudut kampus yang gelap, dan masih banyak yang lainnya. Realita ini menunjukkan bahwa pentingnya dakwah islam berporos di kampus.
Berbicara Memulai dakwah di kampus mengingatkan kita pada sosok Mus’ab bin Umair, seorang sahabat yang yang percaya oleh Rosulullah SAW untuk mengemban tugas berat namun mulia, yaitu mendakwah orang-orang yang ada di Madinah. Yang akhrnya, Mus’ab bin Umair selama 1 tahun lamanya berhasil menjadikan semua orang madinah mengenal islam dan kemudian menentukan pilihannya masing-masing, apakah Masuk islam atau tetap pada kekafirannya. Dan kitapun saat ini mengenal Madinah sebagai awal kaum muslimin memproklamirkan Islam sebagai Aturan Negara. Kesuksesan Mus’ab bin Umair patut menjadi contoh bagi kita yang hendak memulai dakwah di Kampus. Apa Rahasia Kesuksesan Dakwah Mus’ab bin Umair?
Step pertama. Miliki Keikhlasannya
Modal awal dari kesuksesan yang dimiliki oleh mus’ab bin Umair adalah Keikhlasannya kepada Allah. Hanya Allah motivasi dan tujuannya, hanya Allah tempat baginya untuk meminta disaat kesulitan menghadapinya, dan hanya Allah tempatnya mengadu di saat ketidakadilan menimpanya. Keikhlasannya itu sudah terlihat jelas ketika awal tugas ini dibebankan Rosulullah kepadanya, sungguh responnya memperlihatkan keikhlasannya. dengan senang hati tugas berat ini diterima dan dilaksanakannya tanpa ragu dan tanpa sedikitpun bimbang.
Sekarang bertanyalah pada diri anda yang paling dalam. Apakah anda saat ini sudah ikhlas? . kalau sudah selahkan anda teruskan untuk membaca pada step yang kedua.
Step kedua. Miliki Pancaran Pribadinya
Salah bekal yang dititipkan Allah untuknya selain kesehatan jasmani di Madinah berupa fikiran yang cerdas dan budi yang luhur, sifat zuhud, kejujuran dan kesungguhan hati.karena Pancaran pribadinyalah sehingga ia berhasil melunakkan dan menawan hati penduduk Madinah hingga mereka berduyun-duyun masuk Islam. Pancaran pribadi yang mulia ini wajib kita miliki agar dakwah yang kita lakukan bisa sukses dan istiqomah.
Step ketiga. Bentuklah TIM Hebat
Keliru sekali jika kita mengatakan kalau Mus’ab bin Umair berdakwah sendirian di Madinah, sebab salah satu Tugas yang dibebankan Rosulullah SAW terhadap Mus’ab bin Umair adalah mengajarkan seluk beluk Agama kepada orang – orang Anshar yang telah beriman dan baiat kepada Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam di bukti Aqabah. Artinya pada saat Mus’ab bin Umair pertamakali menginjakkan kakinya di madinah dia tidak sendiri tetapi sudah ada 12 orang ansyar yang sudah beriman. Akhirnya merekapun menjadi tim yang solid dalam menyiarkan agama islam di Madinah. Khalid Muhammad Khalid dalam buku nya Karakteristik Perihidup Enampuluh Shahabat Rasulullah mengatakan “Di Madinah Mush’ab tinggal sebagai tamu di rumah As’ad bin Zararah. Dengan didampingi As’ad, ia pergi mengunjungi kabilah-kabilah, rumah-rumah dan tempat-tempat pertemuan, untuk membacakan ayat-ayat Kitab Suci dari Allah, menyampaikan kalimatullah "bahwa Allah Tuhan Maha Esa" secara hati-hati.”. As’ad adalah salah satu sahabat muslim Ansyar.
Memulai dakwah dikampus juga sama, kita membutuhkan tim yang solid dan kompak, apabila belum ada maka tugas kita adalah mengadakannya. Ajak dan dakwai semua teman yang anda kenal, terus dakwai mereka agar mau mempelajari islam bersama anda. setelah terkumpul satu demi satu, adakan pertemuan rutin setiap harinya untuk memperkuat akidah mereka, gunakan buku pembinaan BKLDK seperti Mafahim BKLDK dan Islamic Inspiration sebagai buku panduannya. Kuatkan terus persaudaraan anda dengan mereka, sehingga kedekatan mereka kepada Allah menjadikan rasa cintanya terhadap islam semakin mungkin untuk dipisahkan lagi, ditambah lagi dengan kuatnya perasaan anda dengan dengan mereka menjadikan tim andapun menjadi solid tak tertandingi.
Setelah tim benar-benar solid dan kompak, beri nama komunitas anda. misalnya dengan nama “Forum Mahasiswa Cinta Islam” atau yang lainnya, kemudian adakan kajian Rutin, seminar/training dan kegiatan lainnya, dengan mengundang semua mahasiswa sebagai pesertanya. Komunitas anda bisa melibatkan dosen/pimpinan kampus sebagai pematerinya, sekaligus mendakwai mereka/mendapatkan dukungan. Apabila anggota dan pengurus anda sudah mencapai lebih dari 20 orang, anda bisa memformalitaskan komunitas anda saat ini menjadi Lembaga Dakwah Kampus. bagaimana caranya?insya Allah akan kita bahas dalam pertanyaan selanjutnya.
Step keempat. Bersikaplah Berani
Keberanian Mus’ab bin Umair digambarkan oleh Khalid Muhammad Khalid dalam buku nya Karakteristik Perihidup Enampuluh Shahabat Rasulullah. Dia mengatakan“Dengan didampingi As’ad, ia pergi mengunjungi kabilah-kabilah, rumah-rumah dan tempat-tempat pertemuan, untuk membacakan ayat-ayat Kitab Suci dari Allah, menyampaikan kalimatullah "bahwa Allah Tuhan Maha Esa" secara hati-hati dan tanpa takut dan bermanis muka dihadapan mereka”. Disini kita fahami bahwa Mus’ab bin Umair beserta kaum ansar yang telah muslim setiap hari mendatangi masyarakat untuk mendakwahkan islam, khususnya para pemimpin kabilah/suku yang ada disana. seandainya Mus’ab bin Umair tidak memiliki keberanian mustahil dia mampu melakukannya.
Dalam dunia Kampus, aktifitas mus’ab bin Umair dan sahabatnya dapat kita refleksikan dengan cara mendakwai semua mahasiswa, dosen dan karyawan yang ada di kampus, tidak terkecuali pemimpin kampus sekalian. Setiap hari dan setiap waktu. Kalau kita lakukan setiap hari bagaimana caranya? bukankah kita juga kuliah. Kalimat anda yang berbunyi“bukankah kita kuliah” ini adalah tanda keragu-raguan, awas dan hati-hati!. sebaiknya dihilangkan dan dimusnakan sekalian dalam benak kita. Bukannya bermaksud untuk mengajak anda hengkang atau tidak serius di kuliahan, melainkan mengajak untuk memantabkan/luruskan niat anda bahwa segala kesulitan yang anda hadapi adalah ujian dan cobaan dari Allah. Kuliah adalah masalah beda yang mestinya kita juga harus serius dan sungguh-sungguh agar kita mendapatkan hasil yang terbaik.
Cara menyiarkan ajaran Islam pada saat Mus’ab bin Umair tentu berbeda dengan saat ini, saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi sudah maju, sedangkan dahulu mus’ab bin Umair belum mengenalnya. kalau dahulu mus’ab bin umair mendatangi objek dakwahnya langsung face-to-face, skarang sudah lebih dari itu. Kita bisa membuat pamflet, booklet, majalah, lembar jum’at dan lembar-lembar yang lain yang bisa kita sebarkan/tempel di kampus. atau masuk ke group FB/Milis/Website kampus anda saat ini untuk menyiarkan Islam sekaligus memperkenalkan komunitas kita ke mereka. lebih efektif bukan?!. Terus pembiayaannya bagaimana?. Dari Allah. Terus bagaimana caranya?. Anda bisa membuat proposal dan mengajukannya di sponsor terdekat, dengan menawarkan space iklan di majalah atau pamflet yang anda miliki. atau bisa juga teman-teman membuat bisnis khusus pembiayaan dakwah. Misalnya jual pulsa, goreng, kue kering, atau nasi bungkus di kelas.
Step keempat. Miliki jiwa Rela berkorban
Rela berkorban untuk Garuda bukanlah kebanggaan, apalagi rela berkorban untuk mempertahankan pangkat dan jabatan demi untuk mendapatkan uang, lihatlah Mus’ab bin Umair. Sikap rela berkorban mus’ab bin umar sudah terlihat sejak dia meninggalkan segala macam kemewahan yang dimilikinya untuk mempertahankan akidahnya. Meskipun dia dikurung dan disiksa oleh ibunya berhari-hari di dalam tempat yang gelap, kotor dan tanpa diberi makan, dia tetap mempertahankan akidahnya, hingga akhirnya dia meninggalkan orangtuanya yang dalam kekafiran. Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam pernah menatapnya dengan pandangan penuh arti, disertai cinta kasih dan syukur dalam hati, pada kedua bibirnya tersungging senyuman mulia seraya bersabda :  “Dahulu saya lihat Mush’ab ini tak ada yang mengimbangi dalam memperoleh kesenangan dari orang tuanya, kemudian ditinggalkannya semua itu demi cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya.”. Subhanallah.
Tanyalah pada diri anda saat ini, tanyakan pula kepada rekan-rekan anda.” apakah saat ini mereka masih ragu untuk berkorban di dalam jalan dakwah ini?”. Bukankah Allah telah berjanji akan membayar semua pengorbanan kita untuk surganya?. Apakah ada tempat lain yang kita di kehidupan yang abadi mendatang selain surga?. Ayolah sobat! Anda sudah melangkah cukup jauh. Step keempat. Jangan hinakan diri kita untuk mundur dari jalan dakwah ini lantaran bisikan setan yang menipu.
Demikian sekelumit modal sukses membuka dakwah di dunia kampus, Semoga Allah memberikan kekuatan yang cukup bagi anda dalam mengarungi aktifitas mulia ini. Tetap semangat dan salam Revolusi! (Diasuh Oleh Umar, Kornas BKLDK)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar